Mengenang dan mempertahankan budaya Indonesia yang terancam punah merupakan tugas penting bagi seluruh generasi masa kini. Budaya Indonesia yang kaya dan beragam menjadi identitas bangsa yang harus dijaga dengan baik. Namun, sayangnya banyak warisan budaya kita yang mulai terlupakan karena berbagai faktor, seperti modernisasi, globalisasi, dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya.
Menurut Dr. Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan ternama Indonesia, mengenang budaya Indonesia adalah langkah awal untuk mempertahankannya. “Melalui mengenang, kita bisa mengingat kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya kita. Hal ini akan menjadi pijakan kuat untuk kemudian memperjuangkan pelestarian budaya Indonesia yang terancam punah,” ujarnya.
Salah satu contoh budaya Indonesia yang terancam punah adalah kesenian wayang kulit. Menurut Ki Joko Susilo, seorang dalang wayang kulit, banyak generasi muda yang tidak tertarik untuk mempelajari seni tradisional ini. “Kesenian wayang kulit merupakan bagian penting dari budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Tanpa upaya nyata dari masyarakat, bisa jadi suatu saat wayang kulit hanya tinggal kenangan,” katanya.
Tak hanya itu, kuliner tradisional Indonesia juga rentan mengalami ancaman punah. Dr. Bondan Winarno, seorang ahli kuliner Indonesia, menyatakan, “Mempertahankan kuliner tradisional bukan hanya soal melestarikan resep-resep warisan nenek moyang, tapi juga menjaga keberlangsungan budaya dan identitas bangsa.”
Untuk itu, perlu adanya langkah konkret dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya untuk mengenang dan mempertahankan budaya Indonesia yang terancam punah. Dengan adanya kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan budaya, diharapkan warisan budaya Indonesia tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Soekarno, “Sejarah bangsa yang besar adalah sejarah bangsa yang menghargai budayanya.” Semoga kita semua dapat menjadi bagian dari upaya pelestarian budaya Indonesia.